Alhamdulillah 14 April 2016 kemarin Saya melahirkan anak
kedua, perempuan, dengan berat 3,2 kg, panjang 51 cm, pada pukul 12.00 melalui
bedah cecar di RS Arsani Sungailiat. Saya dan suami menamainya Inara Nahda
Dianta, Inara artinya perempuan yang berkharisma dan pintar (arab), Nahda
berarti perempuan yang diberikan kemuliaan oleh Allah (arab), sedangkan Dianta
berarti terang (jawa) atau hebat (prancis). Panggilannya adalah Nara yang
berarti gembira (latin/itali).
Proses kelahiran Nara cukup rumit bila dibandingkan dengan
abangnya. Dari awal saya hamil Nara, posisi Nara memang selalu melintang, gak
pernah normal, dengan kasus plasenta previa yang sama seperti ketika saya hamil
pertama. Di bulan ke 9 pun posisi Nara masih melintang tapi Saya masih tetap
optimis janin akan berputar keposisi normal mengingat Abiy dulu juga berputar
ke posisi normal ketika usia kandungan Saya 9 bulan lebih. Dokter Suandi, Spog
(dokter yang sama ketika saya hamil dan melahirkan Abiy) sudah menyarankan Saya
untuk operasi, namun Saya masih ragu karena HPL pun masih 2 minggu kedepan dan
alasan Saya yang ingin menunggu suami off duty agar bisa mendampingi Saya.
Suami off tanggal 12 April 2016, jadi dokter menyarankan Saya untuk cecar di
tanggal 14 April nya. Hari berlalu dengan Saya tetap optimis janin akan
berputar dan bisa melahirkan normal, sambil tetap berusaha sujud setiap saat,
ngepel posisi jongkok, olahraga dan sebagainya. Pada tanggal 9 April saya
melakukan usg lagi dan hasilnya janin tetap pada posisi melintang sehingga pada
akhirnya suami dan saya memutuskan untuk menyerah dan melakukan cecar di
tanggal 14 April tersebut. Ditanggal 13 April sore saya diharuskan masuk rumah
sakit, namun sebelumnya saya yang masih berharap keajaiban kembali melakukan
usg ke dokter lain untuk mengetahui posisi janin. Subhanallah keajaiban yang
Saya tunggu tunggu terjadi, janin berada di posisi normal dengan letak plasenta
yang bagus tanpa menghalangi jalan lahir dan akhirnya kami batal untuk
mendaftar ke rumah sakit sore itu. Malam harinya Saya melakukan cek up kembali
ke dr Suandi, Spog untuk mengabari kalo posisi janin Saya sudah normal, dan
ternyataaa.... ketika di usg oleh dr Suandi posisi janin Saya kembali
melintang, hufft benar benar membuat frustasi dan kecewa. Oleh dokter kami diberi
waktu menunggu sampai 3 hari kedepan. Keesokan harinya (14 April) pukul 05.00
Saya melihat sehelai darah seperti benang keluar ketika Saya buang air kecil,
sejak itu mulai terasa kontraksi yang semakin lama semakin sering. Pukul 07.30
Saya dan suami memutuskan untuk berangkat ke rumah sakit dan ternyata sudah
pembukaan 6 dan ketuban pecah ketika bidan memeriksa pembukaan. Saya meminta
untuk di usg kembali karena semalam posisi janin kembali melintang dan ketika
di usg posisi janin malah berputar sungsang. Kami memutuskan untuk melakukan
cecar, sambil menunggu ruang operasi disiapkan dan menunggu dokter datang,
entah sudah pembukaan berapa pikir Saya saat itu, karena Saya terus mengalami
kontraksi. Pukul 10.00 Saya masuk ruang operasi, pukul 11.30 operasi dimulai
dan selesai pukul 13.30.
Ada uniknya juga dari serentetan cerita tadi, Saya yang
sebenarnya memang sudah dijadwalkan dokter untuk operasi tanggal 14 April
ternyata pada akhirnya memang mengalami kontraksi di tanggal 14 April dan
dioperasi pada tanggal tersebut. Padahal dokter sudah wanti wanti untuk
melakukan operasi sebelum saya mengalami kontraksi biar sakitnya gak dua kali,
dan ternyata benar, sakitnya memang dua kali, kontraksi pembukaan iyaa, pada
akhirnya dioperasi jugaa hehe.
Pada akhirnya, apapun jalannya, mau normal ataupun operasi
cecar, yang terpenting adalah bayi yang dilahirkan sehat dan selamat tanpa
kurang apapun, dan Alhamdulillah akhirnya Saya dapat melewatinya. Semoga Saya
dan suami dapat membesarkan Abiy dan Nara dengan sebaik baiknya dan penuh
kesabaran. Alhamdulillah sudah dikasih Allah SWT anak sepasang, putra dan
putri, semoga kami dapat menjalankan amanah yang dititipkan oleh Nya ini dengan
penuh tanggung jawab, aamiin ^_^
No comments:
Post a Comment